Headlines News :

Latest Post

Tampilkan postingan dengan label Biologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Biologi. Tampilkan semua postingan

Written By catatan-sugasetya on Senin, 21 November 2016 | 09.41


HARA AIR LAUT UNTUK PUPUK
Tahu Kah Hara Air Laut bisa dijadikan Pupuk??
Air laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Sifat-sifat fisis utama air laut ditentukan oleh 96,5% air murni. Keberadaan garam-garaman mempengaruhi sifat fisis air laut (densitas, kompresibilitas, titik beku, temperatur dimana densitas menjadi maksimum) beberapa tingkat tetapi tidak menentukannya. Beberapa sifat (viskositas, daya serap cahaya) tidak terpengaruh secara signifikan oleh salinitas. Dua sifat yang sangat ditentukan oleh jumlah garam di laut adalah daya hantar listrik (konduktivitas) dan tekanan osmosis.

Alasan Mengapa Lalat Sulit Ditepuk

Written By catatan-sugasetya on Senin, 15 Juli 2013 | 12.31


Lalat, memang menjadi problematika bagi makanan yang telah dicemari oleh makhluk yang satu ini, bahkan dapat menimbulkan penyakit.
Tidak hanya itu, lalat memang sulit
dipukul atau ditepuk seperti layaknya nyamuk! Namun tahukah Anda mengapa lalat sulit ditepuk?
Berikut liputannya untuk sobat :

Selama 20 tahun meneliti biomekanika sayap lalat, Michael Dickinson dari Institut Teknologi California (Caltech) baru memecahkannya sekarang.
Itu pun karena dia selalu penasaran terhadap pertanyaan yang sederhana dan sering dilontarkan banyak orang yang ditemuinya.
"Sekarang saya punya jawabannya," ujar Dickinson yang melakukan penelitian bersama Esther M dan Abe M Zarem. Ia menemukan rahasia tersebut setelah merekam manuver sejumlah lalat yang terancam pukulan menggunakan kamera
digital yang dapat merekam dengan kecepatan dan resolusi tinggi.

Mereka menemukan bahwa lalat dapat mengenali ancaman berdasarkan lokasi. Otaknya akan menghitung seberapa jauh ancaman terhadapnya sebelum memutuskan untuk mengepakkan sayap dan kabur.
Setelah memprediksi arah ancaman,kakinya bertumpu untuk terbang ke arah yang berlawanan.
Semua persiapan meloloskan diri dapat
dilakukannya dengan sangat cepat, hanya 100 milidetik setelah ia mendeteksi adanya bahaya.

"Ini menunjukkan begitu cepatnya otak lalat memproses informasi sensorik menjadi respons gerakan yang sesuai," ujar Dickinson.
Bahkan, lalat mengatur postur tubuhnya
sesuai besar ancaman.
"Ini sebuah transformasi rangsangan menjadi gerakan yang sedikit kompleks dan penelitian berikutnya mencari bagian otak yang mengaturnya," ujarnya.

Dari sistem tersebut, Dickinson juga dapat menyarankan cara paling efektif memukul lalat.
Menurutnya, waktu terbaik memukul lalat bukan saat posisinya siap terbang sehingga
waktu yang dibutuhkannya untuk mengantisipasi ancaman tersebut
relatif lebih lama.
Tentu tak mudah melakukan gerakan akurat kurang dari 100 milidetik.

#Plak

Kelelawar Tahan Penyakit, Mengapa?

Written By catatan-sugasetya on Sabtu, 13 Juli 2013 | 14.13


Kelelawar merupakan binatang mamalia yang di dalam tubuhnya terdapat berbagai virus mematikan, seperti Ebola, SARS dan Nipah. Tapi anehnya, hewan ini kebal terhadap virus-virus tersebut.

Selama beberapa dekade terakhir beberapa ilmuwan dibuat bingung bagaimana kelelawar dapat kebal terhadap virus-virus mematikan di dalam tubuhnya. Namun, sebuah penelitian baru tentang gen telah menemukan titik terang menyangkut masalah tersebut.

Para ilmuwan mempelajari DNA dari dua spesies kelelawar dan menemukan bagaimana gen yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuhnya telah mengalami perkembangan yang cepat.

Profesor Lin Fa Wang, ahli penyakit menular dari Duke NUS Graduate Medical School di Singapura, yang memimpin penelitian ini, mengatakan bahwa hasil penelitian menjelaskan bagaimana hewan mamalia itu bisa bebas dari penyakit dan dapat hidup lebih lama dari pada hewan mamalia lain yang seukuran, seperti tikus.

"Kami tidak mengatakan kelelawar tidak pernah sakit atau pernah terinfeksi. Yang kami katakan adalah kelelawar dapat mengatasi infeksi jauh lebih baik daripada binatang lain," kata Lin Fa Wang, seperti dilansir Reuters.

Ia menambahkan, yang terjadi pada kedua kelelawar itu adalah munculnya gen yang dikenal dengan nama cytokine storm, gen ini dapat memicu reaksi terhadap kekebalan ekstrem pada infeksi yang berpotensi fatal bagi kelelawar.

"Gen cytokine storm ini yang pada akhirnya membunuh virus-virus yang berada di dalam tubuhnya. Kita pun dapat belajar merancang obat untuk manusia dari gen tersebut untuk meminimalkan kerusakan akibat dari infeksi virus," ujarnya.

Penelitian yang melibatkan peneliti-peneliti dari China, Denmark, Australia dan Amerika Serikat, ini juga menemukan bahwa gen yang memberikan sistem kekebalan tubuh pada kelelawar adalah gen yang sama yang membuat kelelawar memiliki kemampuan untuk terbang.

"Apa yang kami temukan adalah salah satu gen yang berkembang sangat cepat dalam memperbaiki kerusakan DNA. Ini masuk akal, karena ketika terbang metabolisme akan naik dan menghasilkan radikal bebas untuk menghadang virus-virus," tambah Lin Fa Wang.

Lin Fa Wang menegaskan bahwa manusia bisa belajar dari kelelawar yang telah berevolusi untuk menghindari penyakit dan dapat hidup sangat panjang.

"Dengan menggunakan teknik modern, kami dapat merancang obat baru untuk memperlambat proses penuaan, mengobati kanker dan melawan infeksi," kata Lin Fa Wang.

Ini Spesies Rusa Terkecil dan Langka di Dunia


Anda sangat mencintai hewan berukuran kecil? Sekarang Anda dapat menambahkan satu daftar hewan kecil yang sangat menggemaskan.

Dia adalah rusa spesies pudu atau rusa terkecil di dunia. Sayangnya, spesies rusa asli Chili dan Argentina ini keberadaanya sudah sangat langka.

Dilansir Time, Jumat 12 Juli 2013, pada Senin lalu, seekor rusa pudu betina, atau lebih dikenal sebagai doe, telah lahir ke dunia di Kebun Binatang Queens, di Amerika Serikat. Berat hewan menggemaskan itu hanya satu pon.

Menurut catatan sejarah, itu merupakan kelahiran rusa pudu yang pertama kali terjadi di kebun binatang. Untuk diketahui, biasanya rusa biasa saat dewasa umumnya memiliki berat badan antara 70 sampai 700 pon.

Tapi, rusa pudu dewasa beratnya tidak akan melebihi 20 pon, atau setara 9 kilogram. Mungkin ukurannya sama dengan anjing dewasa.

Pola makan dari rusa pudu sama dengan rusa-rusa lainnya. Setelah melalui tahap menyusui, rusa puda akan beralih untuk memakan daun-daun segar, biji-bijian, kangkung, wortel, dan jerami.

Menurut laman Wall Street Journal, rusa pudu adalah salah satu spesies yang sangat unik. Tubuhnya yang kecil membuatnya sangat lincah saat melompat, berlari, dan memanjat.

Ciri khas lainnya adalah pada saat rusa pudu sedang dalam posisi terancaman, ia akan menyalak seperti anjing, dan berlari dalam pola zig-zag untuk membuat bingung pemburunya.

Apabila Anda melihat hidung dan matanya yang mungil, pasti Anda tertarik untuk memeliharanya di rumah. Tapi, sayangnya spesies rusa ini keberadaannya sudah sangat terancam.

Jika Anda berkesempatan untuk berlibur ke Kebun Binatang Queens, AS, jangan lupa menyapa rusa pudu itu dengan kata bienvenidos atau selamat datang.

Pertama Kali, Ilmuwan Bisa Ciptakan Hati Manusia

Written By catatan-sugasetya on Rabu, 10 Juli 2013 | 15.43


Kini, organ hati manusia bisa dibuat di laboratorium. Bagaimana bisa?

Untuk pertama kalinya, sejumlah ilmuwan Jepang berhasil menciptakan hati manusia dari sel induk yang berasal dari kulit dan darah. 

Melansir kantor berita Reuters, Senin 7 Juli 2013, meski membutuhkan waktu sampai 10 tahun sampai akhirnya organ hati dapat tumbuh di dalam laboratorium, para ilmuwan Jepang berhasil membuka jalan dalam proyek menciptakan organ tubuh manusia.

Keberhasilan ini penting untuk masa depan, mengingat organ hati sangat dibutuhkan untuk program transplantasi pada manusia.

Ada dua bentuk utama sel induk. Pertama, sel induk embrionik yang berasal dari embrio. Kedua, sel induk yang berasal dari program sel induk pluripotent (sel iPS) yang diambil dari kulit dan darah.

Tim ilmuwan Jepang yang berasal dari Yokohama City University Graduate School of Medicine, Jepang, menggunakan sel induk iPS (induced pluripotent stem) untuk menciptakan organ hati manusia.

Dari sel-sel iPS itu, mereka membuat tiga jenis sel yang berbeda, sel endoderm hati, sel-sel batang mesenchymal, dan sel endotel, untuk membentuk organ hati manusia secara alami.

Ketika tiga sel itu disatukan maka akan tumbuh dan membentuk struktur tiga dimensi berupa tunas hati. Lalu, kumpulan sel-sel hati akan berkembang dan membentuk sebuah organ.

"Keberhasilan penelitian membuat kami ingin membentuk organ-organ lain, seperti pankreas dan paru-paru," kata Takanori Takebe, yang memimpin penelitian.

Sementara, menurut Dusko Illic, seorang ahli sel induk di King's College London, teknik baru ini sangat menjanjikan dan merupakan langkah besar dalam dunia medis.

"Ada banyak yang perlu eksplorasi dari teknik baru itu sebelum benar-benar diterapkan dalam dunia kedokteran," kata Illic.

Umur Manusia Berkurang 5,5 Tahun Gara-gara Polusi Udara


Sebuah studi mengenai polusi udara tingkat sangat berat dari hasil pembakaran batu bara di wilayah China Utara ternyata dapat "memangkas" usia manusia. 

Gabungan tim Peneliti dari China, Israel, dan Amerika Serikat memperkirakan, setengah miliar manusia yang hidup di China Utara berkurang usianya selama 5,5 tahun akibat menghirup udara kotor, berbeda dengan masyarakat yang hidup di China Selatan.

Para peneliti menemukan perbedaan polusi udara yang sangat signifikan di wilayah selatan dan utara China. Itu terjadi karena selama beberapa dekade, wilayah utara China menjadi tempat pembakaran batu bara, sesuai dengan kebijakan pemerintah.

Menurut Michael Greenstone, profesor ekonomi lingkungan di Massachusetts Institute of Technology, AS, beberapa studi sebelumnya telah menemukan bahwa polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan manusia.

"Tapi, perlu penelitian lebih lanjut untuk menjawab apakah polusi udara dapat mempengaruhi waktu hidup seseorang," kata Greenstone, dilansir NBC News, 9 Juli 2013.

China bagian utara memang memiliki suhu yang dingin, sehingga pemerintah mengizinkan masyarakatnya membakar batu bara guna menghangatkan suhu udara. Aktivitas itu terjadi pada periode 1950 sampai 1980, dan dihentikan pada tahun 1980.

Namun, meski aktivitas pembakaran batu bara berhenti, warisan polusi udara yang sangat tinggi itu dilaporkan membahayakan kesehatan manusia sampai masa kini.



Pengunjung Tiananmen Gate di China menggunakan masker saat tingkat polusi sedang tinggi di Beijing. Foto diambil pada 7 Mei 2013. (NBC News)

Untuk membuktikan itu, tim peneliti telah mengoleksi data dari 90 kota yang ada di China Utara dari tahun 1981 sampai 2000. Hasilnya, ditemukan konsentrasi partikulat (polusi udara) sebanyak 184 mikrogram per meter kubik, atau 55 persen lebih tinggi daripada di China bagian selatan.

Yang lebih mencengangkan, diketahui rata-rata umur manusia yang hidup di China bagian utara lebih rendah 5,5 tahun dibandingkan umur mereka yang hidup di wilayah China selatan. 

"Banyak kasus kematian yang mulanya diakibatkan oleh kualitas udara yang kotor, seperti penyakit jantung, stroke, kanker paru-paru, dan penyakit pernapasan lain," terang Greenstone.

Penelitian ini juga bisa digunakan untuk memperkirakan efek dari polusi udara di negara-negara lain. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan peningkatan sebanyak 100 mikrogram partikulat per meter kubik di atmosfer dapat memperpendek umur manusia sekitar tiga tahun.

Hasil penelitian telah diterbitkan di Jurnal Prosiding National Academy of Sciences pada 9 Juli 2013.

Dalam Sehari, Berapa Kilometer Darah Mengalir di Tubuh?


Darah merupakan unsur penting dalam tubuh manusia. Dalam sistem tubuh, darah terus mengalir untuk memasok ke seluruh bagian tubuh.

Nah, berapa panjang aliran darah tiap hari maupun tiap minggu?

Howitworksdaily melansir, 8 Juli 2013, jika dikalkulasi, dalam seminggu, darah aliran darah mencapai hampir 170 Km (tepatnya 169,3 km).

Kalkulasi ini diambil dari rata-rata lima liter pemompaan darah ke seluruh tubuh pada orang dewasa. Dari darah itu, diketahui 20 persennya berada di jantung dan pembuluh darah.

Keduanya meluncurkan darah melalui urat nadi dengan 45 cm per detik ketika posisi seseorang sedang tidur atau istirahat.

Urat nadi mengalirkan darah pada titik terendah, yaitu 0,5 mm per detik, karena cabang urat nadi menemukan jaringan rumit (labirin) dari pembuluh rambut yang kecil, jaringan inilah yang kemudian mengirimkan oksigen ke sel, jaringan, dan organ tubuh.

Setelah itu, darah meningkatkan kecepatan aliran menjadi 25 cm per detik untuk kembali ke jantung dalam pembuluh darah besar.

Dengan dasar kalkulasi itu, bisa dihasilkan kecepatan rata-rata darah dalam tubuh, yaitu 28 cm per detik atau 24,192 km sehari.

Artinya, dalam seminggu darah mengalir sampai hampir 170 km (169,3 km) dalam seminggu.

Riset: Bakteri Tumbuh Aneh di Luar Angkasa


Para peneliti di Badan Antariksa Nasional AS NASA menemukan bahwa perkembangbiakan bakteri di ruang angkasa ternyata berbeda dengan di Bumi. Bahkan, peneliti terperangah saat mengetahui bakteri di ruang angkasa tumbuh dengan aneh.

Dilansir Live Science, 10 Juli 2013, untuk melihat bagaimana pertumbuhan bakteri di ruang angkasa, tim ilmuwan mengirim sampel bakteri Pseudomonas aeruginosa, bakteri yang dikaitkan dengan penyakit pada manusia, ke orbit pesawat ulang alik NASA, Atlantis.

Kemudian, peneliti meletakkan bakteri itu pada biofilm. Biofilm merupakan sejenis kumpulan bakteri yang melekat pada suatu permukaan khusus di atas pesawat ruang angkasa itu.

Pada biofilm tersebut, bakteri memiliki lebih banyak sel hidup, lebih tebal serta lebih memiliki biomassa dibandingkan koloni bakteri yang tumbuh pada gravitasi normal seperti di Bumi.

Bakteri yang berada di ruang angkasa, kata ilmuwan NASA, tumbuh pada struktur kanopi dan koloni yang belum pernah teramati pada koloni bakteri di Bumi sebelumnya. Ini menjadi temuan aneh bagi para ilmuwan.

"Biofilm merajalela pada stasiun ruang angkasa Mir, dan untuk di ISS (stasiun ruang angkasa internasional), itu jadi tantangan. Tapi, kami masih belum tahu secara jelas apa peran gravitasi dalam pertumbuhannya," jelas Cynthia Collins, Asisten Profesor pada Departemen Teknik Kimia dan Biologi Rensselaer Polytechnic Institute di Troy, New York, AS.

Collins, yang juga pemimpin studi pada NASA, berpendapat pesawat ruang angkasa mempengaruhi perilaku koloni bakteri, dan ia menyoroti pentingnya memahami bahaya dan manfaat interaksi manusia dan bakteri agar dapat diubah di ruang angkasa.

"Penampilan dan struktur unik biofilm P. aeruginosa terbentuk pada mikrogravitasi menunjukkan pada dasarnya, bakteri itu beradaptasi dengan lingkungan di luar Bumi dalam berbagai cara," jelas Collins.

       Pseudomonas aeruginosa, bakteri yang tumbuh di pesawat ulang alik Atlantis, membentuk format kanopi dan koloni yang belum pernah teramati pada koloni bakteri di Bumi sebelum-sebelumnya. (NASA)

Studi lanjutan

Untuk itu, imbuhnya, studi lanjut soal pertumbuhan jangka panjang dan adaptasi lingkungan gravitasi rendah sangat layak dilakukan.

Setidaknya, studi ini bisa menjadi uji coba, agar mencegah dampak buruk bakteri pada astronot yang mengeksplorasi Mars.

Ilmuwan telah mengirim 12 perangkat dengan delapan botol bakteri P. aeruginosa. Setelah di ruang angkasa, astronot di pesawat Atlantis memasukkan bakteri ke dalam urin palsu dan ilmuwan memantau dari Bumi. 

Setelah uji coba di ruang angkasa, sampel dibawa kembali ke Bumi dan ilmuwan mengambil gambar 3D rinci biofilm bakteri untuk mendalami struktur internal bakteri.

Metode riset lain juga dilakukan untuk menyelidiki ketebalan koloni dan pertumbuhan sel.

Penelitian ini telah diterbitkan dalam edisi 20 April Jurnal Plos One.

Tes Darah Kini Bisa Prediksi Umur Seseorang


VIVAnews - Penelitian terbaru yang dilakukan sekumpulan peneliti di King College, Inggris, menemukan teknik baru dalam tes darah, yang bisa memprediksi seberapa cepat seseorang akan bertambah tua.

Hasil penelitian ini seakan membuka jalan untuk pengembangan pengobatan penyakit yang berhubungan dengan penuaan seseorang.

Telegraph melansir, 10 Juli 2013, tim peneliti berhasil mengidentifikasi penanda kimia yang dikenal sebagai metabolit di dalam darah manusia, yang berhubungan erat dengan penuaan.

Hasil penelitian menunjukkan, salah satu dari 22 metabolit yang ditemukan di dalam darah manusia bisa menunjukkan kondisi penuaan manusia.

Peneliti pun yakin, dengan teknik baru dalam tes darah ini, manusia bisa megindetifikasi masalah penuaan.

Menurut Ana Valdes, peneliti utama di King College, 22 metabolit yang terkait dengan penuaan terdeteksi ada di dalam darah. "Dengan begitu, di masa depan kita bisa memprediksi umur dan penuaan seseorang dari sampel darahnya," kata Valdes. "Metabolit ini sangat unik, berhubungan kuat dengan usia dan penyakit seseorang," tandasnya.

Dia menjelaskan, metabolit secara spesifik juga berkaitan dengan fungsi paru-paru, kepadatan mineral pada tulang, serta berat pada saat manusia lahir. "Itu semua bisa digunakan untuk mengetahui kondisi penuaan seseorang," ujar Valdes.

Berat badan

Sementara itu, Tim Spector, Kepala Departemen Penelitian di King College mengatakan, para ilmuwan telah lama mengetahui berat badan seseorang pada saat lahir bisa menentukan kesehatan seseorang pada usia pertengahan dan tua.

"Orang yang lahir dengan berat badan rendah maka akan sangat rentan terhadap penyakit pada usia pertengahan dan tuanya," kata Spector.

"Dengan penemuan terbaru ini, maka membuka jalur baru untuk mengungkapkan penyakit seseorang pada saat berusia tua," ujar Spector.

Untuk mengetahui lebih detail, penelitian ini sudah diterbitkan di International Journal of Epidemiology.

Ditemukan, Fosil Kadal Berusia 23 Juta Tahun


VIVAnews - Para ilmuwan Meksiko menemukan fosil lengkap dari kadal yang hidup sekitar 23 juta tahun lalu. Tubuh kadal itu terperangkap di dalam batu amber yang terbentuk oleh zat tanaman pada zaman kuno.

Saat ini, tim ilmuwan sedang mempelajari fosil kadal yang ditemukan di desa Simojovel, Chiapas, di bagian selatan Meksiko itu.

Menurut Francisco Riquelme, ilmuwan dari National Autonomous University of Mexico Physics Institute, kadal itu berukuran panjang 4,5 sentimeter dan lebar 1,3 sentimeter.

"Berkat batu amber, fosil kadal itu mampu mempertahankan sisa-sisa jaringan lunak dan kulitnya," kata Riquelme, dilansirFox News Latino, Selasa 9 Juli 2013.

Sementara itu, Gerardo Carbot, Direktur Museum Paleontologi Chiapa mengatakan, spesimen fosil kadal itu diperkirakan berumur 23 juta tahun.

"Perkiraan itu diketahui dari usia batu amber yang biasa ditemukan di desa Simojovel, Huitihupan, El Bosque, Pueblo Nuevo, Palenque, Totolapa, dan Malpaso," ucap Carbot.

Batu amber memang sering ditemukan berisi sisa-sisa tumbuhan dan hewan, tapi jarang ditemukan dalam versi lengkap, seperti pada kadal yang baru ditemukan dan diidentifikasikan sebagai spesies baru dari genus Anolis.

Amber merupakan zat yang diproduksi oleh pohon pada zaman kuno. Bentuknya keras, transparan, berwarna coklat kekuningan, dan biasa dijadikan perhiasan.

Bukan spesies tertua

Kadal ini bukanlah spesies tertua yang pernah ditemukan di dalam batu amber. Hewan tertua yang pernah ditemukan pada zat yang sama adalah fosil kutu, yang diperkirakan berusia 230 juta tahun.

Fosil itu ditemukan di wilayah timur laut Itali, setelah peneliti menganalisis kurang lebih 70.000 batu amber.

"Bentuk tubuh kutu tidak pernah berubah, tidak seperti bentuk dinosaurus. Kutu yang berasal dari 230 juta tahun lalu itu memiliki bentuk tubuh yang sama dengan kutu yang kita lihat hari ini," kata David Grimaldi, dari American Museum of Natural History, AS.

Ikan Ini Bisa Hidup di Darat Sampai 2 Bulan


VIVAnews - Sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari Wake Forest University, Amerika Serikat, menemukan bahwa ikan mangrove rivulus mampu bertahan hidup di darat selama dua bulan.

Ikan tersebut merupakan ikan hermaprodit—memiliki dua jenis kelamin, jantan dan betina—yang biasanya hidup di rawa-rawa tropis, di Florida dan Brazil, Live Science melansir, Rabu 10 Juli 2013.

Ikan yang berpenampilan aneh ini memiliki ukuran yang kecil. Panjangnya hanya sekitar 75 milimeter. Namun, kemampuan ikan ini sangat luar biasa, tak hanya hidup di air, ikan ini juga bisa hidup di darat.

Pada penelitian tahun 2007 silam, para ilmuwan menemukan ikan mangrove rivulus mampu hidup di darat selama 66 hari. Ikan itu hanya diam meringkuk di atas pohon-pohon bakau.

Untuk mengetahui sebab-musabab, asal-muasal kemampuan super ikan itu, tim peneliti pun mulai merekam aktivitas ikan tersebut selama berada di daratan.

"Setelah diamati, ikan mangrove rivulus mengubah fungsi insangnya selama di darat, dan bernapas melalui kulit," kata Benjamin Perlman, pemimpin penelitian.

"Kemampuan ikan itu hidup di darat juga dipengaruhi oleh kekuatan ekornya yang dapat membuat tubuh ikan itu melompat-melompat di daratan," tambahnya.

Perlman menjelaskan, ekor mangrove rivulus memiliki kekuatan untuk memindahkan tubuh ikan dari air ke darat. Setelah jatuh di darat, ikan itu akan meringkuk menyerupai huruf C. Kemudian ekornya bergerak-gerak untuk membantu tubuh ikan itu berpindah tempat.



"Selain untuk memindahkan tubuh ke daratan, ekornya juga berfungsi untuk mengarahkan lompatan pada saat memburu mangsa, seperti serangga kecil dan jangkrik," ujar Perlman.

Kemampuan melompat itu juga menjadi kunci ikan mangrove rivulus bertahan hidup di darat. Ikan itu dapat berpindah dari lingkungan yang minim oksigen ke lingkungan yang memiliki kandungan hidrogen sulfida yang tinggi.

Hasil dari rekaman video penelitian itu telah diterbitkan di laman Society for Experimental Biology pada minggu lalu.

Ditemukan, Organisme yang Terkubur Es 15 Juta Tahun

Written By catatan-sugasetya on Selasa, 09 Juli 2013 | 12.24



VIVAnews - Sejumlah peneliti Rusia menguak kehidupan dalam danau bawah permukaan terbesar dan terdalam Antartika, yang terkubur lapisan es selama belasan juta tahun.

Para peneliti menemukan banyak DNA organisme kecil dari danau yang terkubur lebih dari 3,7 kilometer di bawah permukaan es Antartika. Diperkirakan danau itu telah terputus dengan kehidupan luar selama 15 juta tahun.

Lebih dari 3.500 rangkaian DNA berbeda diidentifikasi dalam sampel terektraksi dari lapisan es. Sekitar 95 persen organisme kecil itu adalah jenis bakteri, sementara lima persen lainnya merupakan organisme yang memiliki keunggulan dari organisme lain—eukariota.

Dua dari rangkaian DNA itu disebutkan terkait dengan kelas berbeda dari salah satu organisme yang disebut archaea.

Rangkaian itu berhubungan erat dengan berbagai jenis jamur maupun arthropoda, springtail, kutu air, dan moluska. Beberapa bakteri biasanya ditemukan dalam usus ikan.
Danau Vostok merupakan danau yang terletak 1.300 kilometer dari Kutub Utara, diperkirakan terhubung dengan udara dan dikelingi ekosistem hutan sepanjang iklim hangat yang hadir lebih dari 35 juta tahun yang lalu.

"Pada saat itu, danau mungkin mengandung jaringan kompleks ekosistem," jelas para peneliti dalam studinya, yang dipublikasikan di jurnal Plus One.

Para peneliti berspekulasi, kira-kira 15 juta tahun lalu, kehidupan yang ada saat itu bisa saja terseret ke danau dari atmosfer sampai kemudian terkunci lapisan es.

Sekarang ini, danau yang terkubur itu mempunyai panjang 250 kilometer, dengan lebar 50 kilometer. Kedalamannya sendiri diperkirakan 344 meter.

"Kondisi saat ini berbeda. Danau tampaknya telah mempertahankan kelompok organisme yang mengagumkan," tulis para peneliti.

"Organisme ini kemungkinan secara perlahan-lahan disesuaikan dengan perubahan kondisi Danau Vostok selama 15-35 juta tahun terakhir," tambahnya.

Disebutkan pula, sejumlah urutan DNA yang terkait dengan organisme yang hidup di sekitar lubang hidrotermal lautan dalam, menunjukkan organisme itu ada pada dasar danau.

"Lubang hidrotermal dapat memberikan sumber energi dan nutrisi penting bagi organisme yang hidup di danau," kata peneliti.

Tumbuhan Berusia Setengah Abad Ditemukan Masih Hidup

Written By catatan-sugasetya on Sabtu, 01 Juni 2013 | 16.20

Sebuah tanaman yang tumbuh pada zaman es berhasil di hidupkan kembali oleh para peneliti University of Alberta. Tanaman yang diduga berusia lebih dari 500 tahun ini berhasil tumbuh dan hidup kembali.

Bryophytes (lumut) yang berusia lebih dari 600 tahun

Seperti dilansir Examiner, (28/9). Tanaman purba ini secara tidak sengaja ditemukan di Teardrop Glacier, Pulau Ellesmere di Kutub Utara Kanada. Tanaman yang ditemukan di alam liar ini diambil dan diteliti dalam laboratorium.

Bryophytes memiliki kemampuan alami untuk menutup fisiologis selama pengeringan dan hidup kembali ketika kondisinya membaik. Ini bisa menjelaskan umur panjang dari tanaman yang ditutupi oleh es selama lima abad.

Akhirnya, ketika lapisan es mencair, Bryophytes bisa “terlahir kembali”. Kesederhanaan anatomi dan fisiologi lumut ini menunjukkan bahwa makhluk hidup ini mampu beradaptasi dengan lingkungan iklim ekstrem.

Wikipedia menerangkan, Bryophyte merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam Bryophytina. Tumbuhan ini telah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik, namun belum memiliki akar dan daun sejati.

Cara Mutakhir Agar Nyamuk Tak Menggigit


Manusia, orang, atau para petualang yang menyelami rimbanya hutan bisa bernapas lega. Sebab para ilmuwan telah menemukan cara agar nyamuk tak lagi mampu mengenali aroma manusia.

Serangga yang menyebalkan itu memburu manusia dengan mendeteksi aroma tubuh, panas tubuh, dan karbondioksida yang kita embuskan. Spesies nyamuk Anopheles gambiae dan Aedes aegypti lebih cenderung mendeteksi aroma tubuh manusia dan menyebarkan penyakit berbahaya seperti malaria dan demam berdarah dengue.

Dalam penelitiannya, para peneliti menciptakan nyamuk-nyamuk dengan mutasi gen penciuman yang tidak mampu mencium aroma. Nyamuk mutan tersebut gagal merespons aroma tubuh manusia kecuali karbondioksida, nyamuk-nyamuk tersebut bahkan tidak tertarik terhadap manusia dan cenderung memilih hewan lain.

Hewan pengisap darah yang telah “dimodifikasi” tersebut juga kehilangan kemampuan mengendus aroma obat nyamuk, meski tetap mampu mendeteksi kandungan kimia yang terdapat pada permukaan kulit.

Dengan mengetahui faktor-faktor yang membuat nyamuk-nyamuk tertarik terhadap manusia maka kita bisa mengetahui cara baru untuk menangkal mereka. “Pada dasarnya kita bisa mengalihkan nyamuk dari tugas utamanya memangsa manusia hanya dengan mengubah satu gen saja,” kata Leslie Vosshall, pakar genetika saraf di The Rockefeller University di New York, dalam sebuah pernyataan dari Howard Hughes Medical Institute.

Vosshall telah mempelajari gen lalat yang disebut “orco,” yang berperan penting terhadap kemampuan lalat dalam mendeteksi aroma. Ada petunjuk bahwa nyamuk memanfaatkan aroma disekitar mereka, membuat Vosshall menduga bahwa gen orco kemungkinan juga beperan penting bagi nyamuk seperti halnya pada lalat.

Dengan menerapkan rekaya genetis, Vosshall dan rekan-rekannya memutasi gen orco pada nyamuk Aedes aegypti. Mereka kemudian memaparkan baju dari bahan nylon yang memiliki aroma manusia dengan embusan karbondioksida dan tanpa karbondioksida terhadap nyamuk normal dan nyamuk mutan. Para ilmuwan juga menguji kemampuan nyamuk untuk mengenali udara yang berhembus melalui lengan manusia atau tikus Belanda.

Nyamuk mutan tidak bisa mendeteksi aroma manusia tanpa karbondioksida. Bahkan, meski ada karbondioksida, nyamuk mutan tersebut masih tidak bisa mengenali bau manusia.

Dalam percobaan lainnya, tim Vosshall mengukur bagaimana serangga mutasi tersebut dapat merespons DEET, bahan aktif yang banyak terdapat dalam obat nyamuk. Nyamuk-nyamuk tersebut mendapat pilihan lengan manusia yang di lindungan DEET atau lengan tanpa perlindungan apa pun.

Tanpa pandang bulu, nyamuk mutasi tersebut terbang ke arah kedua lengan tersebut. Namun begitu hinggap, serangga-serangga tersebut menjadi enggan mengisap darah karena pengaruh DEET yang kuat. Temuan itu menunjukkan bahwa nyamuk menggunakan dua mekanisme tertentu untuk mendeteksi DEET. Yang satu bekerja saat nyamuk masih jauh, dan yang satunya lagi saat nyamuk mendekati kulit.

Penelitian berikutnya akan menyusuri bagaimana gen orco mampu memengaruhi saraf indra penciuman yang digunakan untuk mengendus manusia. Begitu para ilmuwan memahami bagaimana cara kerja obat nyamuk yang ada saat ini, maka mereka bisa mengembangkan obat nyamuk yang lebih baik, kata Vosshall.

Temuan itu dilaporkan secara online pada 29 Mei di jurnal Nature.

Burung Laut Menjadi Indikator Pencemaran Sampah

Written By catatan-sugasetya on Selasa, 07 Mei 2013 | 10.44

Monterey - Di laut atau di pantai seringkali kita menemukan sampah plastik berserakan. Di Kimalo Point yang terletak di Pulau Hawaii, serpihan plastik bahkan ditemukan di kedalaman satu meter di bawah permukaan pasir.

"Di beberapa pantai lainnya, sulit untuk membedakan antara pasir dan plastik," kata Nicholas Mallos, peneliti puing-puing laut di LSM Ocean Conservancy kepada LiveScience, Januari lalu.

Untuk mengetahui tingkat pencemaran sampah di laut, para ilmuwan menggunakan burung laut sebagai alat ukur. Burung laut, termasuk burung pelikan dan burung camar, merupakan rantai makanan paling atas. Mereka menyerap racun dan polusi yang terkandung dalam ikan yang mereka makan. Karena burung laut mencari makan di area laut yang luas, tapi selalu kembali ke lokasi yang sama setiap tahun untuk berkembang biak, mereka memasok sampel polutan dari satu wilayah geografis yang luas kepada para peneliti.

Usir Kantuk Tanpa Kopi

Written By catatan-sugasetya on Selasa, 30 April 2013 | 12.44


Bila merasa rutinitas minum kopi Anda sudah melampaui batas yang wajar, sementara kantuk menyerang, cobalah alternatif lain, yang lebih sehat tentunya. Anda bisa mengonsumsi makanan berprotein tinggi, telur misalnya.

Para ilmuwan menemukan bahwa protein dalam telur, terutama yang ditemukan pada putih telur, juga dapat membantu kita tetap terjaga dan tetap waspada. 

Protein ini lebih efektif ketimbang karbohidrat yang ditemukan dalam cokelat, biskuit dan makanan yang mengandung gula. Jenis makanan tersebut memang menambah energi. 

5 Jus Ini Bantu Program Diet Anda



Sangatlah penting memiliki variasi menu diet untuk mencapai target badan ideal yang Anda inginkan. Termasuk memberikan variasi terhadap minuman yang Anda konsumsi.

Saat ini, banyak sekali minuman di pasaran yang mengandung gula tinggi, pewarna dan pemanis buatan yang tidak jelas asal-usulnya. Tubuh kita tidak akan berada pada kondisi kesehatan yang maksimal dengan terus mengkonsumsi minuman tersebut.

Berikut 5 minuman sehat alami yang bisa Anda konsumsi untuk memaksimalkan hasil diet sekaligus meningkatkan kesehatan Anda.

Kiat Jitu Turunkan Berat Anda


Untuk menurunkan berat badan, beragam jenis program diet telah diperkenalkan kepada publik. Metodenya pun bermacam-macam, mulai dari diet rendah karbohidrat, diet rendah protein atau lemak, diet air putih hingga diet dengan mengonsumsi buah-buahan tertentu.

Namun efektif atau tidaknya metode diet ini bergantung pada kondisi fisik masing-masing orang, termasuk seberapa lama diet ini dapat dipraktikkan secara konsisten oleh pelaku.

Berdasarkan hasil studi tim peneliti dari Israel selama empat tahun ditemukan bahwa diet Mediterania merupakan diet yang terbilang paling efektif dan bisa digunakan dalam jangka panjang. 

Badan Pegal Terus, Kurangi Rokok !!


Sering kesemuutan di bagian kaki dan tangan saat pagi hari? Hat-hati. Itu mungkin serangan artritis reumatoid.

Artritis reumatoid merupakan penyakit autoimun yang menyerang jaringan persendian, khususnya bagian jari, pergelangan tangan, bahu, lutut dan kaki. Tak jarang juga menyerang organ tubuh lainnya.

Umumnya, penyakit autoimun terjadi karena adanya gangguan pada fungsi normal dari sistem imun, sehingga sistem imun menyerang jaringan tubuh sendiri.

Bisa juga karena kegagalan antibodi mengenali sel tubuhnya sendiri dan menganggapnya sebagai benda asing sehingga merusaknya

Penemuan terbaru mengenai kanker hati


Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati (SGOT, SGPT) ,tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm!!.

Selama ini hampir semua orang sangat tergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati (Liver Function Index).. Mereka menganggap bila pemeriksaan hasil index yang normal berarti semua OK..

Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter specialis, benar-benar mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada masyarakat umum, ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar.

Biologi

Pendidikan

Tentang Ku

Tujuh hal yang akan menghancurkan kita; kekayaan tanpa kerja, pengetahuan tanpa kerja, bisnis tanpa moralitas, ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan, ibadah tanpa pengorbanan, politik tanpa prinsip.

Entri Populer

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Catatan Sugasetya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger