Headlines News :
Home » , , » Wisata Selain Pantai yang Ada di Pulau Bintan

Wisata Selain Pantai yang Ada di Pulau Bintan

Written By catatan-sugasetya on Senin, 15 Juli 2013 | 12.47


Pulau Bintan terkenal dengan pantai-pantainya yang indah. Keelokan pantai Pulau Bintan telah tersohor hingga ke manca negara. Bahkan, disebutkan keindahan pantai-pantai di Pulau Bintan tidak kalah indah dibanding pantai-pantai di Bali. Sebenarnya selain memiliki wisata bahari dengan pantai yang mempesona, Bintan pun memiliki destinasi wisata lain yang tak kalah menarik. Wisata alam dan wisata sejarah berikut mungkin bisa anda kunjungi di Bintan selain wisata bahari dan pantai.

Gunung Bintan
Gunung Bintan adalah gunung dengan ketinggian kurang lebih empat ratus meter dari permukaan laut. Hanya diperlukan waktu dua jam untuk mendaki puncaknya. Dari puncak gunung akan tampak pemandangan pantai di pesisir pulau yang indah. Mendaki gunung Bintan menjadi kegiatan favorit bagi pecinta hiking. Setelah lelah mendaki gunung, ada lagi kejutan menanti di kaki gunung. Di kaki gunung Bintan terdapat air terjun. Di air terjun yang jernih ini, berenang dan mandi dapat dilakukan untuk mengembalikan kesegaran tubuh setelah lelah mendaki gunung.

Pulau Penyengat

Pulau Penyengat terletak di seberang ibukota Bintan yaitu Tanjung Pinang. Dari pelabuhan Sri Bintan Pura di Tanjung Pinang menuju Pulau Penyengat dapat ditempuh dengan menggunakan perahu motor. Perjalanan penyeberangan ini sekitar lima belas menit. Tarif perahu penyeberangan pun sangat terjangkau, hanya sepuluh ribu rupiah pulang pergi. Di Pulau Penyengat dapat ditemukan peninggalan sejarah yang penting. Di Pulau Penyengat inilah terdapat situs dan peninggalan sejarah dari kesultanan Melayu Riau. Pulau Penyengat merupakan pusat pemerintahan kerajaan Melayu Riau. Di pulau inilah berdiri Masjid Raya Sultan Riau. Menurut sejarah, pembangunan masjid ini memerlukan waktu hingga empat puluh satu tahun. Keunikannya adalah dinding masjid ini dibangun dengan bahan perekat putih telur. Arsitektur Melayu yang agung dengan warna kuning dan hijau yang dominan berdiri kokoh tak jauh dari dermaga. Selain Masjid Raya Sultan Riau terdapat juga makam-makam raja kesultanan Riau, termasuk makam Sultan terakhir Riau yaitu Raja Haji Fisabilillah (raja kesultanan Riau ke- IV). Kompleks pemakaman raja-raja Riau ini hingga kini masih ramai dikunjungi para peziarah, terutama pada hari-hari besar Islam dan hari libur. Selain makam raja-raja kesultanan Riau, di tempat ini juga terdapat makam sastrawan besar Melayu. Raja Ali Haji yang terkenal dengan karya gurindam dua belasnya. Karya ini adalah karya penting peletak dasar fondasi kesusasteraan Melayu pada khususnya dan sastra Indonesia pada umumnya. Dari pulau inilah bahasa Melayu Riau berkembang. Bahasa Melayu Riau berperan penting dalam pengembangan bahasa nasional Indonesia yaitu bahasa Indonesia yang kita gunakan sekarang.

Pulau Senggarang

Pulau Senggarang terletak di seberang pulau Bintan. Dari pelabuhan Sri Bintan Pura di Tanjung Pinang dapat dicapai menggunakan perahu motor. Waktu tempuhnya pun tidak lama, sekitar sepuluh menit. Di Pulau Senggarang ini terdapat sebuah kuil Cina kuno yang berusia kurang lebih tiga ratus tahun. Kuil Tien Shang Miao ramai dikunjungi oleh peziarah.

Danau Biru

Danau biru terletak di jalan antara Batang – Kawal Bintan. Letaknya yang strategis dan mudah dicapai, karena dekat dengan jalan raya menjadikan danau Biru ini ramai dikunjungi wisatawan. Dahulu, danau Biru sebenarnya merupakan bekas penggalian pasir. Air yang tertampung di cekungan besar itu kini berisi air berwarna biru yang indah.

Vihara Ksitigarbha Bodhisattva

Vihara ini terletak di atas puncak bukit di daerah KM 13 Kijang, Tanjung Pinang. Keunikan vihara ini adalah memiliki seribu patung Buddha yang memiliki ekspresi wajah yang berbeda.

Vihara Avalokitesvara Graha

Vihara Avalokitesvara Graha terletak di KM 14 Kijang Tanjung Pinang. Vihara Avalokitesvara Graha memiliki rekor MURI karena memiliki patung Dewi Kwam Im terbesar di dalam ruangan. Vihara Vihara Avalokitesvara Graha merupakan vihara terbesar di Asia Tenggara. Vihara ini ramai dikunjungi oleh para peziarah.

Wisata di pulau Bintan selain wisata pantainya yang memukau, olah raga air yang beragam, ternyata juga memiliki wisata sejarah dan wisata religi yang menarik. Di Bintan selain memiliki wisata bahari, alam, sejarah, dan religi, wisata kulinernya pun tidak bisa anda lupakan begitu saja. Aneka olahan sea food tradisional khas Bintan yang segar dapat diperoleh dengan harga yang terjangkau. Masakan khas seperti gong-gong (sejenis tiram) adalah makanan khas yang harus anda cicipi. Jadi, jika anda berkunjung ke Bintan, jangan lupa berkeliling dan menikmati seluruh destinasi wisata yang ada.....
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Tentang Ku

Tujuh hal yang akan menghancurkan kita; kekayaan tanpa kerja, pengetahuan tanpa kerja, bisnis tanpa moralitas, ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan, ibadah tanpa pengorbanan, politik tanpa prinsip.

Entri Populer

Recent Post

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Catatan Sugasetya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger