Headlines News :
Home » , , » Diare

Diare

Written By catatan-sugasetya on Sabtu, 08 Desember 2012 | 14.26

SKENARIO:
Seorang anak balita, di bawah ke rumah sakit oleh ibunya dengan riwayat tiba-tiba demam, muntah-muntah dan berak encer beberapa kali sehari. Pada hari ke-3tampak lemas, dan mulai berak darah dan lendir. Anak selalu menangis setiap buang air.




1). Klarifikasi Istilah:
• Muntah-muntah
• Berak Encer
• Berak Darah dan Lendir
• demam





2). Pertanyaan-pertanyaan penting
1.Jelaskan Anatomi & Fisiologi Sistem Pencernaan ?
2.Jelaskan defenisi diare?
3.Klasifikasi Diare,Berdasarkan mekanisme?
4.Faktor & Penyebab Patogenesis Diare?
5. Jelaskan gejala diare pada balita ?
6.Mengapa balita bisa terkena diare & merasakan lemas?
7.Mekanisme Terjadinya Muntah ?
8.Apa yang dimaksud dengan Berak darah ?
9.Bagaimana Pencegahan & pengobatan diare ?
JAWABAN
1.ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM DIGESTIVUS

ANATOMI
1. Mulut, berisi:
- Dentist (gigi)
- Giggiva (gusi)
- Lingua (lidah)
- Labia (bibir)
- Palatum durum (langit-langit)
- Palatum mole
- Glandula saliva




2. Orofaring
3. Esophagus
4. Gaster (lambung), bagian-bagiannya:
a. Cardia
b. Fundus
c. Pilori
d. Corpus


5. Intestinum tenue (usus halus), bagiannya:
a. Duodenum → usus 12 jari
b. Jejunum
c. Ileum
6. Intestinum crasum (usus besar), tersusun oleh:
a. Colon, ada empat: c. asenden, c. tarnversum, c. desenden, c. sigmoid.
b. Rectum
c. Anus


FISIOLOGI
1. Mulut
Di dalam rongga mulut, terdapat gigi, lidah, dan kelenjar air liur (saliva). Gigi terbentuk dari tulang gigi yang disebut dentin. Struktur gigi terdiri atas mahkota gigi yang terletak diatas gusi, leher yang dikelilingi oleh gusi, dan akar gigi yang tertanam dalam kekuatan-kekuatan rahang. Mahkota gigi dilapisi email yang berwarna putih. Kalsium, fluoride, dan fosfat merupakan bagian penyusun email. Untuk perkembangan dan pemeliharaan gigi yang bai, zat-zat tersebut harus ada di dalam makanan dalam jumlah yang cukup. Akar dilapisi semen yang melekatkan akar pada gusi.
Ada tiga macam gigi manusia, yaitu gigi seri (insisor) yang berguna untuk memotong makanan, gigi taring (caninus) untuk mengoyak makanan, dan gigi geraham (molar) untuk mengunyah makanan. Dan terdapat pula tiga buahkelenjar saliva pada mulut, yaitu kelenjar parotis, sublingualis, dan submandibularis. Kelenjar saliva mengeluarkan air liur yang mengandung enzim ptialin atau amilase, berguna untuk mengubah amilum menjadi maltosa. Pencernaan yang dibantu oleh enzim disebut pencernaan kimiawi. Di dalam rongga mulut, lidah menempatkan makanan di antara gigi sehingga mudah dikunyah dan bercampur dengan air liur. Makanan ini kemudian dibentuk menjadi lembek dan bulat yang disebut bolus. Kemudian bolus dengan bantuan lidah, didorong menuju faring.

2. Faring dan esofagus
Setelah melalui rongga mulut, makanan yang berbentuk bolus akan masuk kedalam tekak )faring). Faring adalah saluran yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan (esophagus). Pada pangkal faring terdapat katup pernapasan yang disebut epiglottis. Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung saluran pernapasan (laring) agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan. Setelah melalui faring, bolus menuju ke esophagus; suatu organ berbentuk tabung lurus, berotot lurik, dan berdidnding tebal. Otot kerongkongan berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan meremas yang mendorong bolus ke dalam lambung. Gerakan otot kerongkongan ini disebut gerakan peristaltik.

3. Lambung
Otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus, memecahnya secara mekanis, dan mencampurnya dengan getah lambung. Getah lambung mengandung HCl, enzim pepsin, dan renin. HCl berfungsi untuk membunuh kuman-kuman yang masuk berasama bolus akan mengaktifkan enzim pepsin. Pepsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi peptone. Renin berfungsi untuk menggumpalkan protein susu. Setelah melalui pencernaan kimiawi di dalam lambung, bolus menjadi bahan kekuningan yang disebut kimus (bubur usus). Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.

4. Usus halus
Usus halus memiliki tiga bagian yaitu, usus dua belas jari (duodenum), usus tengah (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Suatu lubang pada dinding duodenum menghubungkan usus 12 jari dengan saluran getah pancreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan enzim tripsin, amilase, dan lipase yang disalurkan menuju duodenum. Tripsin berfungsi merombak protein menjadi asam amino. Amilase mengubah amilum menjadi maltosa. Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Getah empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantung empedu. Getah empedu disalurkan ke duodenum. Getah empedu berfungsi untuk menguraikan lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Selanjutnya pencernaan makanan dilanjutkan di jejunum. Pada bagian ini terjadi pencernaan terakhir sebelum zat-zat makanan diserap. Zat-zat makanan setelah melalui jejunum menjadi bentuk yang siap diserap. Penyerapan zat-zat makanan terjadi di ileum. Glukosa, vitamin yang larut dalam air, asam amino, dan mineral setelah diserap oleh vili usus halus; akan dibawa oleh pembuluh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak, gliserol, dan vitamin yang larut dalam lemak setelah diserap oleh vili usus halus; akan dibawa oleh pembuluh getah bening dan akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah.

5. Usus besar
Bahan makanan yang sudah melalui usus halus akhirnya masuk ke dalam usus besar. Usus besar terdiri atas usus buntu (appendiks), bagian yang menaik (ascending colon), bagian yang mendatar (transverse colon), bagian yang menurun (descending colon), dan berakhir pada anus. Bahan makanan yang sampai pada usus besar dapat dikatakan sebagai bahan sisa. Sisa tersebut terdiri atas sejumlah besar air dan bahan makanan yang tidak dpat tercerna, misalnya selulosa.
Usus besar berfungsi mengatur kadar air pada sisa makanan. Bil kadar iar pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding usus besar akan menyerap kelebihan air tersebut. Sebaliknya bila sisa makanan kekurangan air, maka dinding usus besar akan mengeluarkan air dan mengirimnya ke sisa makanan. Di dalam usus besar terdapat banyak sekali mikroorganisme yang membantu membusukkan sisa-sisa makanan tersebut. Sisa makanan yang tidak terpakai oleh tubuh beserta gas-gas yang berbau disebut tinja (feses) dan dikeluarkan melalui anus.

2. Defenisi diare
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar 3 kali atau lebih dalam satu hari dan tinja atau feses yang keluar berupa cairan encer atau sedikit berampas, kadang juga disertai darah atau lender.

3.Klasifikasi Diare
Berdasar mekanismenya, dibagi menjadi :
• Diare sekretorik, disebabkan oleh mekanisme absorbsi elektrolit turun dan sekresi naik. Sifat feses : jernih, osmolalitas naik, tidak polimorf. Penyebab : kolera, enteritis ecoli, toxigenik, tumor.
• Diare osmotik, mekanisme : terjadi gangguan absorbsi. Sifat feses : jernih, osmolalitas turun. Contoh : malabsorbsi, defisiensi laktase, defesiensi sukrosa-isomaltase.
• Diare gangguan peristaltik. Penurunan dan peningkatan, keduanya menyebabkan diare. Penurunan menyebabkan bakteri tumbuh dan menyebabkan diare (Suraatmja, Sudaryat. 2007; Soebagyo, 2008).

4. Apa faktor & Penyebab Diare
• Faktor Internal
– Infeksi bakteri
– Infeksi virus
– Infeksi parasit
• Faktor eksternal
– Lingkungan
– Individu

5. Gejala diare pada balita
a.suhu badan tdk normal
b.rewel (nangis – nangis)
c.nafsu makan berkurang
d.Dehidrasi
e.Demam

6.Balita bisa terkena diare,dan merasakan Lemas
karena daya tahan tubuh rendah,lemas karena cairan tubuh berkurang,kebiasaan balita.

7.Mekanisme Terjadinya Muntah
Dilakukan oleh chemoreseptor trigger zone yang terletak pada ventrikel keempat dari bagian pinggir pada susuna pembuluh darah otak, trigger zone tidak mampu menyebabkan muntah jika tidak ada perintah dari pusat muntah atau medulla oblongata.
Dengan adanya sinyal ini maka denyut jantung pada perut akan meningkat
memicu pylorus untuk berkontraksi sehingga menurunkan bagian intra abdominal dari eusophagus dan merelaksasikan bagian bawah dari sphincter esophagenal, hal ini memungkinkan perut untuk memasukan isinya kedalam esophagus, hal ini dilengkapi pula dengan percepatan yang meningkat dari diagram dan tekanan bolak- balik dari torakal, glottis menutup, palatum lunak naik,mulut membuka, sehingga isi perut di keluarkan.

8.Berak Darah
Radang usus yang menimbulkan gejala meluas, tinja bercampur darah.

9.Pencegahan Dan Pengobatan Diare
Teruskan Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
Perhatikan kebersihan dan gizi yang seimbang untuk pemberian makanan pendamping ASI setelah bayi berusia 4 bulan.
Karena penularan kontak langsung dari tinja melalui tangan / serangga , maka menjaga kebersihan dengan menjadikan kebiasaan mencuci tangan untuk seluruh anggota keluarga. Cucilah tangan sebelum makan atau menyediakan makanan untuk sikecil.
Ingat untuk menjaga kebersihan dari makanan atau minuman yang kita makan. Juga kebersihan perabotan makan ataupun alat bermain si kecil.
Memberikan oralit

DAFTAR PUSTAKA

• Guyton dan hall.1997.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9 Revisi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.TR.
• Lauralee Sherwood. 1996. Buku Ajar Fisiologi Manusia Edisi 2.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
• www.wikipedia.org
Beebee, Trevor and Julian Burke.1990. Gene Struktur and Transcription. IRL Press, Oxfort
• Asian Brain.com
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Tentang Ku

Tujuh hal yang akan menghancurkan kita; kekayaan tanpa kerja, pengetahuan tanpa kerja, bisnis tanpa moralitas, ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan, ibadah tanpa pengorbanan, politik tanpa prinsip.

Entri Populer

Recent Post

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Catatan Sugasetya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger