Headlines News :
Home » , , , , » Serangan Laba-Laba Purba Terlestarikan dalam Amber

Serangan Laba-Laba Purba Terlestarikan dalam Amber

Written By catatan-sugasetya on Selasa, 04 Desember 2012 | 15.22

Minggu, 28 Oktober 2012 - Para peneliti telah menemukan apa yang mereka sebut sebagai satu-satunya fosil yang pernah ditemukan dari serangan seekor laba-laba pada mangsanya yang terperangkap jaringnya – sebuah potret berusia 100 juta tahun dari sebuah peristiwa yang terbekukan oleh waktu.

Fosil yang sangat langka ini adalah sebuah amber yang melestarikan peristiwa ini dengan detail, sebuah peristiwa yang terjadi di Lembah Hukawng Myanmar di zaman Kapur Awal antara 97-110 juta tahun lalu, hampir pasti sejaman dengan para dinosaurus yang bergerak di sekitarnya.
 Selain menunjukkan bukti fosil pertama dan satu-satunya mengenai seekor laba-laba yang menyerang mangsanya di jaringnya, amber ini juga menunjukkan jasad laba-laba jantan di jaring yang sama. Ini menjadi bukti tertua perilaku sosial laba-laba, yang masih ada dalam beberapa spesies yang relatif langka. Sebagian besar laba-laba bersifat soliter, bahkan kanibal, dan jantannya tidak akan ragu menyerang spesies muda di jaring yang sama.
 “Laba-laba kecil ini akan memakan seekor tawon parasit kecil, namun tidak pernah mencapainya,” kata  George Poinar, Jr., profesor zoologi di  Oregon State University dan pakar dunia mengenai serangga yang terjebak di amber. Ia menggariskan temuan ini dalam sebuah publikasi baru di jurnal  Historical Biology.
“Ini adalah seekor tawon jantan yang mendadak terjebak dalam jaring laba-laba,” kata Poinar. “Ini adalah mimpi buruk bagi sang tawon, dan tidak pernah berakhir. Tawon ini melihat laba-laba akan menyerangnya ketika getah pohon mengalir dan memerangkap mereka berdua.”
 Laba-laba adalah invertebrata purba yang diyakini para peneliti berasal dari 200 juta tahun lalu, namun bukti fosil tertua laba-laba hanya berusia 130 juta tahun. Serangan aktual antara laba-laba dan mangsanya ini belum pernah terekam dalam fosil sebelumnya, kata para peneliti.
 Getah pohon yang membentuk amber dikenal atas kemampuannya mengalir pada serangga, tanaman kecil, dan bentuk kehidupan lainnya, melestarikan mereka hampir sempurna sebelum ia berubah menjadi batu setengah mulia. Ia sering memberikan gambaran biologi masa lalu pada para ilmuan. Laba-laba ini, yang dapat menunggu dengan sabar selama berjam-jam untuk menangkap mangsa, tersiram oleh getah hanya sepersekian detik sebelum ia menyerang.
 Tipe tawon ini, kata Poinar, merupakan anggota kelompok yang dikenal sekarang menjadi parasit laba-laba dan telur serangga. Dalam konteks tersebut, serangan laba-laba dapat dipandang sebagai balas dendam.
 Baik laba-laba maupun tawon ini merupakan anggota genera yang telah punah dan dijelaskan dalam makalah ini. Setidaknya 15 untai sutera laba-laba tak putus ditemukan dalam potongan amber, dan sebagian darinya merupakan penjebak sang tawon.
 Matanya yang besar dan mungkin ketakutan sekarang menatap abadi pada penyerangnya, bergerak untuk membunuhnya.
Sumber berita:
Referensi jurnal:
George Poinar, Ron Buckley. Predatory behaviour of the social orb-weaver spider, Geratonephila burmanica n. gen., n. sp. (Araneae: Nephilidae) with its wasp prey, Cascoscelio incassus n. gen., n. sp. (Hymenoptera: Platygastridae) in Early Cretaceous Burmese amber. Historical Biology, 2011; DOI: 10.1080/08912963.2011.640399
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Tentang Ku

Tujuh hal yang akan menghancurkan kita; kekayaan tanpa kerja, pengetahuan tanpa kerja, bisnis tanpa moralitas, ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan, ibadah tanpa pengorbanan, politik tanpa prinsip.

Entri Populer

Recent Post

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Catatan Sugasetya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger