SKENARIO
Dokter andi menerima
seorang pasien laki-laki setengah baya, tampak kaheksia, berjalan
tertatih-tatih dan terus batuk di hadapannya. Pasien itu ditemani oleh anak
perempuannya yang kurus. Dokter tersebut enggan melakukan anamnesis dan
langsung memeriksa si pasien. ketika si anak bertanya tentang penyakit ayahnya,
dokter Andi hanya menyarankan minum obat dengan teratur, dan memberikan resep.
Si anak bertanya lagi tentang cara minum obat, tapi dokter Andi menyarankan
bertanya pada tugas apotek tempat mengambil obat. Merasa diremehkan, sang ayah
dan anaknya keluar dari kamar dokter tanpa mengucapkan salam. Wajah mereka
tampak tidak puas.
KLARIFIKASI KATA KUNCI
·
Seorang pasien laki
laki setengah baya
·
Berjalan tertatih-tatih
dan terus batuk dihadapannya.
·
Dokter enggan melakukan
anamnesis dan langsung memerikasa pasien.
·
Dokter hanya
menyarankan minum obat dan memberikan resep.
·
Wajah mereka tampak
tidak puas.
·
Merasa diremehkan, sang
ayah dan anaknya keluar dari ruang dokter tanpa mengucapkan salam.
·
Dokter menyarankan
bertanya pada apoteker
·
PERTANYAAN-PERTANYAAN
PENTING
1. Rumuskan
beberapa dilema etik pada kasus di atas?
2. Dari
dilema etik yang ada, cobalah anda analisis berdasarkan kaidah dasar
bioetik,prima facia,( gunakan tabel kriteria KDB).
3. Bagaimana
jika kasus tersebut di atas, kita melihatnya dalam perspektif islam (Etika
Islam).
4. Jelaskan
isu lain (jika ada isu hukum dan HAM).
JAWABAN PERTANYAAN
1. KDB
yang terkait dalam scenario
•
Beneficence
pada skenario kita dapat mengetahui bahwa dokter tidak menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan
dan tidak maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasein, pasien serta
anaknya tidak puas dengan pelayanan yang diberikan dokter Andi .
•
Non maleficence
pada skenario
kita dapat mengetahui
bahwa dalam mengobati pasien dokter sangatlah tidak proporsional dan menghindari misrepresentasi dari
pasien.
•
Justice:
pada
skenario kita tidak dapat menentukan justice tidaknya dokter tersebut karena
tidak ada 2 atau lebih hal yang bisa dibandingkan.
•
Autonomy
dokter tidak memanfaatkan autonomi pasien dan tidak melaksanakan imformed consent dengan baik, dokter
tersebut langsung memeriksa pasiennya tanpa menganamnesis terlebih dahulu.
2. Prima
Facia
- AUTONOMI
Pada
skenario pasien tidak mendapatkan haknya secara keseluruhan dimana dokter
enggan melakukan anamnesi dan langsung memeriksanya dan dokter lebih
menyarankan pasien untuk bertanya pada petugas apotek, sehingga pasien merasa
diremehkan dan tidak puas dengan pelayanan dokter.
TABEL KDB
(Kaidah dasar bioetik)
1. BENEFICIENCE
1 2. NONMALEFICIENCE
1 4. JUSTICE
PERSPEKTIF
ISLAM
- Prinsip niat / intention (qa’idat al qasd)
Tiap
tindakan dinilai berdasarkan niatnya. Prinsip ini meminta dokter untuk
berkonsultasi dengan hati nuraninya. Seorang dokter dapat melakukan suatu
prosedur dengan alasan mungkin masuk akal namun sesungguhnya memiliki niatan
yang berbeda namun tersembunyi
2 2. Prinsip kepastian / certainty (qa’idat al
yaqeen)
• Ketidak
pastian dalam kedokteran : baik pada diagnosis,pemilihan terapi tdk mencapai standar YAQEEN yang
diminta oleh hukum. Kepastian (yaqeen) yang merupakan suatu situasi
dimana sama sekali tidak ada keraguan, tidak ada dalam kedokteran.
• Kemungkinan
dan relativitas: Semua hal (dalam
Kedokteran) bersifat suatu kemungkinan dan relatif.
- Prinsip kerugian / harm( qa’idat al dharar)
- Intervensi Medis: Intervensi medis dibolehkan dengan prinsip dasar bahwa jika muncul suatu kelainan, seharusnya dihilang kan. Namun, dokter sebaiknya tidak menyebabkan adanya kerugian pada saat melakukan pekerjaannya.
- Menyebabkan luka untuk menghilangkan luka: suatu luka/kelainan sebaiknya tidak boleh dihilangkan dengan prosedur medis yang akan menyebabkan luka dengan derajat yang sama sebagai efek samping.
- Prinsip kesukaran / difficulty (qa’idat al mashaqqat)
5 5. Prinsi kebiasaan / custom ( qa’idat al a’aadat)
• Standar
perawatan yang diterima secara umum:
Telah menjadi kebiasaan umum untuk menuliskan suatu panduan praktik
untuk perawatan klinis (standar
pelayanan)
• Kebiasaan
memiliki Autoritas: prinsip dasar adalah bahwa kebiasaan memiliki kekuatan
hukum, dengan demikian standar yang diterima secara umum untuk perawatan klinis
dianggap kuat oleh hukum.
BERBUAT BAIK
1
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللهُ
عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ
نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ
كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ،
Dari
Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam
bersabda : Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai
kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya
hari kiamat.
3 ISU
HAM
·
Amandemen II Pasal 28 H
ayat (1) UUD 1945
menyatakan bahwa setiap orang berhak
hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal. dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
·
Dalam Pasal 12 ayat (1)
International Covenant on Economic, Social and Cultural Right (ICESCR) hak
atas kesehatan dijelaskan sebagai “hak setiap orang untuk menikmati standar
tertinggi yang dapat dicapai atas kesehatan fisik dan mental” tidak mencakup
area pelayanan kesehatan.
·
PASAL 2
Setiap dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai
dengan standar profesi yang tertinggi.
·
PASAL 10
Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas
dan mempergunakan semua ilmu dan keterampilan untuk kepentingan pasien. Dalam
hal ini ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas
persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai
keahlian dalam penyakit tersebut.
KESIMPULAN
Bedasarkan hasil diskusi yang kami lakukan khususnya pada
scenario 4 kami dapat menyimpulkan bahwa kaidah dasar bioetik ( KDB) yang paling menonjol dari skenario
tersebut yaitu AUTONOMY yang dimana terdapat banyak pelanggaran yang dilakukan
oleh dokter yaitu tidak menghargai pendapat maupun kedatangan pasien,misalnya
dr. Andy enggan melakukan anamnesis,tidak melakukan informed consent dokter
Andy langsung memberikan resep dan tidak memberi tahu cara minum obat kepada
pasien.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !